
Obesitas juga bisa berpengaruh pada hubungan seksual
Untuk  mendapatkan kepuasan seks, juga perlu diperhatian kondisi dan  bentuk  tubuh. Sebagai wanita yang menjadi subjek utama dalam bercinta  baik  dari segi penampilan, bentuk tubuh dan lainnya, sebaiknya harus  bisa  menjaga penampilan. Bagaimanapun juga seorang pria lebih menyukai   pasangannya yang serasi di mata mereka atau indah dipandang mata.   Menurut saintis di Inggris, kalau berat badan wanita sudah naik atau   melar, seks mereka akan buruk yang tentunya dapat mempengaruhi   kemesraaan di atas tempat tidur bersama pasangan.
Para  saintis menjelaskan bertambah berat badan bisa menjadi bencana  bagi  kaum pira dan wanita saat mereka bercinta di atas tempat tidur.  Dalam  riset baru, periset dari Eropa berkesimpulan wanita kegemukan atau   obesitas menghadapi kesulitan lebih dalam menemukan partner seks   ketimbang yang memiliki berat badan normal. Tapi tidak begitu dengan   pria. Meski obesitas kaum Adam tidak menghadapi kesulitan lebih untuk   mendapatkan partner seks.
Riset  menunjukkan wanita obesitas 30% kecil kemungkinan mendapatkan  partner  seks ketimbang yang memiliki berat normal. Sebagai perbandingan,  adanya  sedikit perbedaan di antara pria dan wanita obesitas. Pria  kegemukan  tak mengalami masalah lebih dalam mencari partner seks.
Hasil  riset ini dipublikasikan secara online di jurnal medis MBJ.  Riset  didanai sejumlah badan pemerintah Perancis. Masyarakat yang  memiliki  BMI 18 hingga 24 dijelaskan periset memiliki berat yang sehat.  Mereka  yang BMInya 25 atau lebih dianggap gemuk dan BMI 30 kegemukan  atau  obesitas. Riset sebelumnya memiliki trend yang sama tapi periset   dikejutkan dengan perbedaan di antara gender ini tentang bagaimana berat   yang berlebihan bisa mempengaruhi kehidupan seks.
“Bisa  jadi wanita lebih toleran dengan suami atau pasangannya yang  obesitas.  Tapi sebaliknya pria yang tidak bersikap seperti itu,” kata  Profesor  Kaye Wellings yang pakar dalam urusan kesehatan reproduktif dan  seks di  London School of Hygiene and Tropical Medicine. Ia salah  seorang  penulis riset BMJ. Menurut periset, masalah yang dihadapi  penderita  obesitas kemungkinan berkaitan dengan problema fisik juga isu  lain  seperti tidak percaya diri dan tekanan sosial. Penderita obesitas   berisiko lebih tinggi kena diabetes, depresi dan stres yang bisa   mempengaruhi seks.
Periset  lebih lanjut mengatakan pria dan wanita obesitas bersama  partner seks  mereka tidak berbeda dengan orang-orang yang beratnya  normal asalkan  dalam hal berapa sering mereka berhubungan seks.  Dijelaskan mereka  pula, wanita cenderung memiliki partner seks yang  bentuk tubuhnya sama.  Hampir 70% wanita gemuk memiliki partner yang juga  gemuk sedangkan  hanya 40% pria gemuk memiliki partner yang sama bentuk  badannya.
sumber ruanghati.com 
0 Comment:
Post a Comment